Rabu, 25 Mei 2016

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR KAITAN FILM GIFTED HANDS DENGAN MATERI ILMU BUDAYA DASAR

NAMA            : ANITA
NPM               : 50415843
KELAS           : 1IA10

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2
KAITAN FILM GIFTED HANDS DENGAN MATERI ILMU BUDAYA DASAR

            Setelah menonton film Gifted Hands, saya berpendapat bahwa terdapat unsur- unsur dalam film tersebut yang terdapat pada materi Ilmu Budaya Dasar yaitu:
1.      Manusia dan Cinta Kasih
2.      Manusia dan Penderitaan
3.      Manusia dan Pandangan Hidup

Dalam Film Gifted Hands ini, kita diajarkan bahwa kasih sayang yang terbesar di dunia ini adalah dari seorang Ibu. Seorang Ibu pada dasarnya mempunyai hati yang lembut dan cinta kasih terhadap anak- anaknya. Sebagaimana dalam Film Gifted Hands, Ibu dari Ben yang begitu menyayangi dengan tulus Ben dan Kakaknya. Semua Ibu sama seperti Ibu Ben yang ingin anaknya menjadi sukses di masa depan kelak. Dengan kasih sayang yang diberikan Ibu Ben terhadap anaknya, Ben tumbuh menjadi anak yang pintar dan sukses.
Pada Manusia dan Penderitaan ditunjukkan pada saat Ben kecil yang menderita. Ben kecil ditinggalkan oleh Ayahnya yang telah menikah dengan wanita lain. Selain itu, Ben hidup di bawah naungan seorang ibu yang hidupnya sederhana. Ben kecil juga menderita saat ia dihina dan diejek oleh teman- temannya karena nilainya yang buruk. Selain itu, saat Ben kecil adalah zaman rasisme orang kulit hitam dan orang kulit putih, sehingga Ben sering diremehkan karena ia adalah keturunan kulit hitam.
Pada Manusia dan Pandangan Hidup, ditunjukkan pada saat Ben kecil yang mempunyai cita- cita sebagai dokter, dan akhirnya mewujudkannya saat dewasa. Ben memiliki usaha atau perjuangan dalam hidupnya untuk menggapai cita- cita yang ia impikan, dengan belajar sungguh- sungguh dan percaya bahwa ia bisa mewujudkannya.


TUGAS ILMU BUDAYA DASAR RESENSI FILM GIFTED HANDS

NAMA                        : ANITA
NPM                            : 50415843
KELAS                       : 1IA10

RESENSI FILM GIFTED HANDS







            Gifted Hands adalah sebuah film tahun 2009 yang disutradarai oleh Thomas Carter, yang dibintangi oleh Cuba Gooding, Jr sebagai pemeran utamanya. Film Gifted Hands ini, menceritakan tentang kisah hidup Benjamin Carson dimasa kecil hingga dewasa.
Sutradara         : Thomas Carter
Produser          : Dan Angel
                          Thomas Carter
Penulis            : John Pielmeier
Pemeran          : Cuba Gooding Jr
  Kimberly Elise
  Aunjanue Ellis
Penyunting      : Peter E. Berger
Distributor       :The Hatchery 
  Sony Pictures Television
Durasi              : 90 menit

            Film Gifted Hands menceritakan perjalanan hidup seorang pria bernama Benjamin Carson yang merupakan seorang berketurunan African-American. Film ini diangkat dari sebuah kisah nyata kehidupan seorang dokter ahli bedah otak terbaik di dunia bernama Benjamin Carson. Benjamin Carson merupakan dokter bedah otak pertama yang berhasil memisahkan bayi kembar siam dengan kedua bayi selamat.
            Film ini berawal menceritakan tentang masa kecil Ben. Benjamin Carson  merupakan anak terakhir dari 2 bersaudara. Ben terlahir dari keluarga yang memiliki kehidupan sederhana. Ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga. Ayah Ben telah bercerai dengan ibunya dan pergi meninggalkan mereka. Ben kecil memiliki nilai terendah dikelas, hal ini membuatnya menjadi bahan ejekan di sekolahnya. Hal ini membuat emosi Ben terpancing dan akhirnya Ibu Ben dipanggil oleh Kepala Sekolah. Kepala Sekolah melaporkan tingkah laku Ben dan prestasi Ben yang buruk. Hal ini membuat Ibu Ben menjadi sedih. Ibu Ben bingung apa yang harus ia perbuat. Ibu Ben memiliki tingkat pendidikan yang rendah , tidak bisa membaca dan menulis. Tidak bisa mengajarkan atau menjelaskan ketika anaknya bertanya. Ibunya berbohong mengatakan bahwa matanya rabun padahal tidak. Ibu Ben khawatir anaknya akan menjadi seperti dia, hanya sebagai pesuruh.
            Singkat cerita, Ibu Ben menasihati kedua anaknya dan memperlakukan aturan untuk tidak menonton acara- acara tv yang tidak mendidik dan hanya boleh menonton acara kuis yang dapat menambah pengetahuan anaknya. Selain itu, setiap minggu Ibu Ben juga memberi tugas kepada Ben dan Kakaknya untuk membaca 2 buah buku lalu kemudian membuat laporan atau ringkasannya dan menerangkan isi dari 2 buah buku tersebut.
            Kebiasaan ini terus berjalan sampai akhirnya Ben Carson terbiasa dengan membaca malah Ben menjadi ketagihan. Kebiasaan ini membuat prestasi serta wawasan Ben meningkat. Nilai Ben yang awalnya buruk perlahan menjadi baik. Sampai pada akhirnya Ben lulus SMA tahun 1969 dan melanjutkan di Yale University dengan mengambil jurusan Kedokteran. Ben terus belajar dan belajar, ia tak patah semangat untuk mengejar cita- citanya. Disaat jenuh akan kesehariannya, Ben selalu mengingat ibunya yang bekerja keras untuk menyekolahkan dia sampai jenjang kuliah.
            Pada tahun 1979, Ben melamar menjadi dokter magang di rumah sakit paling terkenal di Amerika yaitu John Hopskin Hospital yang terletak di kota Maryland. Ben diterima sebagai dokter magang dan Ben merupakan satu- satunya dokter magang berkulit hitam yang diterima di John Hopskin Hospital. Awalnya banyak dokter yang meragukan Ben dengan beralasan bahwa ia keturunan kulit hitam. Tapi Ben membuktikan kepintaran serta kesungguhannya dalam dunia kedokteran, Ben dengan berani melakukan tindakan beresiko yaitu mengoperasi pasien tanpa sepersetujuan dan sepengawasan oleh dokter senior. Tetapi operasi yang dilakukan Ben berjalan dengan mulus dan pasien berhasil diselamatkan. Ben yang mengira ia akan dipecat karena perbuatannya yang lancang, justru sebaliknya. Ben mendapat pujian oleh dokter senior yang menganggap tindakan Ben adalah tindakan yang tepat. Berkat kinerjanya yang bagus, akhirnya Ben diangkat menjadi dokter tetap di Rumah Sakit John Hopskin Hospital.
            Setelah menjadi dokter tetap di Rumah Sakit John Hopskin Hospital, Ben mulai mengoperasi pasien- pasien yang mengalami penyakit serius. Ben semakin terkenal di dunia kedokteran karena keberhasilannya dalam mengoperasi pasien. Berbagai kasus beresiko tinggi ia tangani dan berhasil.
            Sampai pada suatu hari, Ben didatangi oleh pasangan suami istri yang memiliki anak kembar siam yang kepalanya berhimpit. Mereka meminta agar kedua anaknya dapat selamat. Ben awalnya ragu, namun Ben terus memikirkan berbagai cara agar dapat menyelamatkan kedua bayi kembar siam tersebut. Operasi ini sangat beresiko dan dapat menyebabkan salah satu atau bahkan kedua bayi kehabisan darah dan akhirnya meninggal. Sampai pada akhirnya, Ben teringat oleh ibunya, ia mendapat ilham ketika sang ibu sedang mencuci dan mematikan keran. Ia berfikir dan menemukan jalannya. Idenya adalah untuk mengurangi pendarahan saat operasi maka aliran darah ke otak harus dihentikan sementara. Itu artinya jantung sang bayi harus dihentikan sementara, untuk kemudian melakukan operasi pemisahan kepala beserta jaringannya hingga tuntas secepatnya, dan segera mengaktifkan kembali fungsi jantung. Oleh karena itu dibutuhkan dokter spesialis jantung, spesialis kulit, spesialis bedah syaraf, dan ahli kedokteran lainnya sampai berjumlah Sebuah spekulasi tapi memiliki dasar ilmu yang jelas. Akhirnya operasi tersebut dilakukan dan berhasil dengan baik. Kedua bayi selamat dan operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut berhasil. Hal ini membuat Benjamin Carson terkenal dan menjadi dokter bedah otak pertama yang berhasil memisahkan dua bayi kembar siam yang kepalanya berhimpit.
Dalam film Gifted Hands, banyak sekali pesan moral yang terkandung, diantaranya;
1.      Semua orang memiliki kepintaran yang sama, hanya saja mau atau tidaknya kita memaksimalkan atau mengembangkan kepintaran yang telah diberikan oleh Tuhan.
2.      Semua orang juga memiliki talenta yang diberikan oleh Tuhan, tergantung dari diri kita yang mau atau tidak mengembangkan talenta yang ada.
3.      Jika kita berusaha dengan sungguh- sungguh untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dan berdoa kepada Sang Pencipta maka tidak mustahil keinginan itu akan terwujud.
4.      Kita harus yakin dan berani dengan kemampuan yang kita miliki.
5.      Terakhir, semua yang terjadi dalam hidup kita adalah rencana dari Yang Kuasa dan dibalik orang yang sukses pasti terdapat orang tua yang hebat dalam mendidik anaknya.



Sumber: